top of page

Blog

  • Writer's pictureQhansa D.

Don't Justify Your Ideas, But EXECUTE Your Ideas! (Personal Experience)

Updated: Sep 4, 2019

Beberapa waktu lalu, aku upload snapgram ini:


*Maaf kepanjangan ke bawah wkwk

Sebenernya ini penjelasan / cerita / sharing ku soal kalimat

"Don't Justify Your Ideas, But EXECUTE Your Ideas"

Jujur, aku sendiri lupa itu kalimat dari siapa hehe. Tapi seenggaknya aku bisa sharing pengalamanku ini ke kalian disini secara eksplisit.


Semua Berawal Dari Masa SMP

(Iya jauh banget ya masa nya hehe)


Waktu aku SMP, aku bukanlah siswi yang kalo orang bule bilangnya "Straight-A-Student". Ya emang bukan, soalnya aku gak suka semua pelajaran di sekolah (Jadi ya begitu hasilnya wkwk).


Selain belajar di sekolah, kadang aku suka main gitar saat istirahat atau kadang main basket / voli di lapangan (futsal enggak, soalnya masih mayoritas cowo yang main). Intinya, masa bahagia ku adalah saat istirahat (makanya semangat ke sekolah haha).



Gitar Turun Temurun Dari Jajaran Kakek

Bisa dibilang aku mulai suka main gitar pas kelas 1 SMP. Karena belajar main gitar secara otodidak, jadi gak bisa sejago temen - temen ku yang bahkan udah punya Band pas SMP. (Yaiyalah, orang mainnya juga masih kunci dasar semua wkwk).


Pernah suatu ketika aku pengen banget beli gitar akustik (karena jari tanganku gak panjang, jadi suka gak nyampe kalo main gitar klasik). Gitar yang aku mainin waktu SMP, adalah gitar klasik turun temurun dari Alm. Kakekku. Jadi, gak bisa di colok jack gitar buat masuk ke sound system. Makanya waktu dulu manggung pas perpisahan, cuma bisa minta tolong orang lain buat megangin mic di samping gitar ku (haha bayangin aja gimana jadinya).


Masalah nya dimana?

Masalahnya adalah Gak Diizinin sama orang tua untuk beli gitar.


Ya, gimana yaa. Masih bocah kecil (SMP) belom punya penghasilan, tabungan juga tersendat sendat wkwk, jadi ya cuma bisa menerima kenyataannya kalo aku gak akan bisa punya gitar baru dalam waktu dekat.


Mulai Serius Di Bidang Musik Pas SMA

Jujur ngomong, aku BUKAN musisi. Tapi PENGEN Jadi Musisi Suatu Hari Nanti (Aamiiin).


Waktu aku SMA kelas 1, Guru Seni Musikku Bu Fatma Erlinda (aka. Bundo) membuat ujian menyanyi tanpa musik. Dalam hatiku "Oke, gue gak bisa nyanyi. Suara gue sumbang. Waktu SMP aja guru gue boro - boro mau ngasih nilai 7 saking sumbangnya suara gue. Yaudah deh nyanyi aja sesuai lagu aslinya, gak usah pake sok-sok an improvisasi. Orang nyanyi aja gak bisa". (Btw itu beneran loh cerita nya wkwk).


Dengan effortlessnya, aku mulai nyanyi di depan Bu Linda dan temen sekelasku.


Gak nyangka nya adalah...


Bu Linda ngasih nilai nyanyi ku 90 dari 100.


Lah aku kan gak percaya ya. Jadi aku nanya ke Bu Linda "Ibu gak salah bu? Emang suara saya bagus bu?"


Dan 1 Kalimat yang membuat aku bertahan untuk bernyanyi sampai hari ini adalah

"Suara kamu bagus loh, kalau dilatih terus bisa jadi lebih bagus lagi" - Bu Linda, 2011

Semenjak itu, aku pun mulai belajar bernyanyi secara otodidak (lagi).


Akupun mulai memberanikan diri untuk selalu mengisi acara sekolah disetiap semester akhir dengan akustik bersama teman - temanku (karena gak berani kalo sendirian wkwk). Mulai Pelan - Pelan...



"Mereka" Mulai Melihat Hasil Perjalanan 6 Tahun

Sebenernya perjalananku bermusik ini ditempuh dalam waktu yang gak singkat. 6 tahun ini udah kayak sekolah SD wkwk. Tapi ya I Love The Process!


Suatu hari aku perform di acara keluarga besar, salah satunya adalah membawakan lagu "Payphone - Original by Maroon5" bareng adekku dan sepupuku. Aku main gitar sendiri, dan semuanya ikut nyanyi.


Dan Semenjak Itu...


"Mereka" Baru Mengakui Kalau "Mereka" Bangga Dengan Apa yang Aku Lakukan Setelah "Mereka" Melihat Hasilnya (Bukan Prosesnya)

Dan Semenjak itu, Akhirnya Mereka Mensupport aku untuk berkarya dibidang musik (walaupun hanya sebagai hobi).


Jadi, Waktu Kuliah dan Merantau... Makin Bebaslah Diriku untuk Berkreasi dan Bereksplorasi!





Lalu, Pelajarannya Apa?

Kalau seandainya saat SMP aku tetep memaksakan diri untuk membeli gitar terus gak diizinin terus ngambek terus (gak tau abis itu lanjutannya apa), ada kemungkinan aku gak mendevelop / mengasah skill aku untuk membuktikan ke "Mereka" kalau aku serius dengan bidang ini.


Sebenarnya, dari pengalamanku, ada beberapa hal kenapa orang tua kita menolak apa yang kita inginkan.

  1. Mereka takut keinginan kita hanyalah "Laper Mata". Jadi CUMA Pengen aja, tapi ya gak diterusin.

  2. Mereka mau melihat dulu usaha apa yang kita lakuin untuk mencapainya. Jadi gak semata - mata bisa mendapatkan sesuatu dengan mudah (seperti membalikkan telapak tangan *eaaa).


Terus Apa Hubungannya Sama Judul Blog nya? Gak Nyambung Deh!

(Hahaha. Aku juga bingung kenapa ceritanya belok - belok).


Tapi, gini sih sebenernya...


Kalimat "Don't Justify Your Ideas, But EXECUTE Your Ideas!" Itu Membuktikan Bahwa:

Seberapa Banyak Kamu Usaha Untuk Memohon Ke Orang Lain atau Cerita Ke Orang Lain Biar Mereka Berada Di Pihakmu, Itu Semua akan Sia - Sia Kalau Kamu Tidak Mengeksekusinya (aka. Gak Cuma Ngomong)

Sama hal-nya dengan cerita orang - orang yang mengaku punya Ide untuk Usaha Seperti Perusahaan Uber / Go-Jek / Grab. Mereka HANYA Punya Ide, Tapi TIDAK MENGEKSEKUSINYA. Eh, Disaat ada orang lain mengeksekusi idemu (entah karena idenya dari kamu atau emang kebetulan idenya sama), Kamu malah ngomel / ngedumel / komplain kalo itu sebenernya ide kamu.


*Note: Kalo mau tau lebih dalem lagi, TONTON FILM : THE SOCIAL NETWORK (aka. Founder of Facebook)


Satu Hal yang Menyakitkan Tapi Nyata

*Agak Lebay ya sub-judulnya wkwk


Percaya gak percaya, coba pahami kalimat ini:

"If You Go The Other Direction of Where They Want You to Go and You Become Really Successful, They are Really Proud and Make Pretend They Never Pushed You In The Other Direction" - GaryVee

Kurang Lebih Artinya: "Jika Kamu Melakukan Hal yang Bertolak Belakang dengan Keinginan Mereka yang Sebenarnya dan Ternyata Kamu Sukses (Dengan Apa yang Kamu Inginkan), Mereka Sangatlah Bangga dan Berpura - pura Mereka Tidak Pernah Memaksa Anda untuk Melakukan Hal yang (Waktu itu) Mereka Inginkan."



Oke, Conclusion! (Biar Beres hehe)

Intinya adalah:

  1. Banyak orang yang Hanya Melihat HASIL. Kalau kamu Sukses, mereka akan bangga dan sangat mendukung kamu. Tapi, kalau kamu Gak Sukses, mereka tidak bisa menghargai perjuangan yang kamu lakukan, bahkan ada aja orang yang menjatuhkan kamu dan "menginjak-injakkan" kamu agar kamu gak bisa bangkit lagi.

  2. Perjuangan / Proses yang kamu lakukan (Selama apapun), hanya dapat dimengerti oleh beberapa orang baik dan dirimu sendiri. SERIUSAN CUMA DIRI SENDIRI! Tidak ada jaminan orang yang terdekat denganmu (entah teman, sahabat, pacar, ataupun keluarga) akan mendukungmu 100%. Jadi, BRACE YOURSELF!

  3. Dua poin di atas bukan bermaksud untuk menjelek-jelekkan orang yang ada disekitarmu ataupun menganggap kalau gak ada orang baik di luar sana yang support kamu. Pasti Ada, Tapi JARANG.

Jadi, apapun yang kamu perjuangkan saat ini, JANGAN sampai berhenti hanya karena orang lain GAK PERCAYA DENGAN MIMPIMU. Karena Sebenarnya, itu adalah Ujian untukmu.

Semangat Terus Para Pejuang!


Be Patient and Always Be Strong!


XOXO,


Qhansa D.



Green Tea Latte at UKM Fair 2016

bottom of page